Lewati ke isi
Mengenal Saklar Otomotif

Mengenal Saklar Otomotif

Komponen kelistrikan ini dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama "switch" sedangkan dalam bahasa Indonesia disebut "saklar" atau "sakelar". Kata saklar merupakan kata serapan dari bahasa Belanda yaitu "schakelaar".

Saklar tidak memerlukan persamaan fantastis untuk membayangkannya. Yang saklar lakukan hanyalah memilih antara rangkaian diputuskan dan rangkaian dihubungkan. Tugasnya sesederhana itu, namun bisa dibayangkan jika dunia ini tanpa saklar. Dengan apa kita mengatur peralatan kelistrikan untuk menyalakannya atau mematikannya?


Fungsi Saklar

Dalam ilmu kelistrikan, sakelar adalah komponen listrik yang dapat memutuskan atau menghubungkan jalur konduksi dalam suatu rangkaian kelistrikan, memutuskan arus listrik atau mengalihkannya dari satu konduktor ke konduktor lainnya. Jenis saklar yang paling umum adalah perangkat elektromekanis yang terdiri dari satu atau lebih set kontak listrik yang dapat bergerak dan kontak tersebut terhubung ke rangkaian listrik diluar saklar. Ketika sepasang kontak saling bersentuhan, arus dapat lewat di antara kontak tersebut, sedangkan ketika kontak dipisahkan maka tidak ada arus yang dapat mengalir.

Saklar dibuat dalam berbagai konfigurasi; ada saklar yang memiliki beberapa set kontak yang dikendalikan oleh knop atau aktuator yang sama, dan kontak dapat beroperasi secara bersamaan, berurutan, atau bergantian. Saklar dapat dioperasikan secara manual, misalnya, saklar lampu, atau dapat berfungsi sebagai elemen penginderaan untuk merasakan posisi bagian mesin, ketinggian cairan, tekanan, atau suhu, seperti termostat. Saklar juga memiliki bentuk dan fungsi khusus, seperti toggle switch, rotary switch, mercury switch, push-button switch, reversing switch, relay, dan circuit breaker. Penggunaan saklar yang umum adalah untuk kontrol lampu, di mana beberapa saklar dapat dihubungkan ke satu sirkuit untuk memungkinkan kontrol lampu sehingga mudah untuk menyalakan atau mematikan lampu.

Fungsi saklar yang umum digunakan pada rangkaian kelistrikan

Secara sederhana saklar adalah komponen yang mengontrol buka-tutup suatu rangkaian listrik. Saklar memungkinkan kontrol atas aliran arus dalam suatu rangkaian (secara manual hanya untuk memutus atau menyambung kabel). Sakelar merupakan komponen penting dalam rangkaian apa pun yang membutuhkan interaksi atau kontrol pengguna.

Saklar hanya dapat berada pada salah satu dari dua status yaitu; terputus (off) atau terhubung (on). Dalam keadaan off, saklar akan membentuk celah pada rangkaian. Rangkaian akan terbuka atau terputus sehingga mencegah arus untuk mengalir pada rangkaian.

Dalam keadaan on, saklar bertindak seperti sepotong kawat yang terhubung sempurna. Saklar akan menghubungkan rangkaian, menyalakan sistem dan membiarkan arus mengalir tanpa hambatan untuk memasok arus listrik ke seluruh sistem.

Ada jutaan jenis saklar di luar sana: toggle, rotary, DIP, push-button, rocker, membrane, dan lain sebagainya karena daftarnya terus bertambah. Masing-masing jenis saklar tersebut memiliki serangkaian karakteristik unik sebagai pembeda antara satu saklar dengan yang lainnya. Karakteristik seperti bagaimana mengaktifkan saklar, atau berapa banyak rangkaian yang dapat dikontrol sakelar. Untuk memudahkan pembahasan, saklar akan dibagi menjadi beberapa bagian dilihat dari karakteristiknya.

Klasifikasi Saklar

Klasifikasi saklar ini cukup membingungkan, karena terlalu banyak saklar yang telah tersedia dipasaran. Namun walau begitu sulit, maka saklar akan coba dibagi kedalam beberapa klasifikasi atau kalau boleh disebut sebagai pengkategorian saklar.

Metode Aktuasi

Metode aktuasi adalah tentang bagimana cara mengubah status atau keadaan saklar dari satu keadaan ke keadaan lainnya atau tentang bagaimana menggerakan saklar. Artinya, beberapa jenis tindakan fisik harus dilakukan untuk "membalik" status saklar. Metode aktuasi saklar merupakan salah satu karakteristik yang paling menentukan saklar sehingga saklar memiliki penamaan sendiri.

Hari demi hari cara on dan off saklar pun semakin beragam, namun secara garis besar diantaranya adalah:

  • Mendorong
  • Menggeser
  • Mengayun
  • Memutar
  • Melempar
  • Menarik
  • Memutar anak kunci
  • Memanaskan
  • Memagnetisasi
  • Menendang
  • Menjentikkan

Atau interaksi fisik apa pun yang dapat menyebabkan hubungan mekanis di dalam sakelar terhubung atau terputus. Dari metode aktuasi inilah kemudian bermunculan nama-nama saklar yang disesuaikan dengan interaksi fisiknya. Misal; aktuasi mendorong nama saklarnya push-button switch, aktuasi menggeser nama saklarnya slide switch, aktuasi memutar nama saklarnya rotary switch dan seterusnya.

Momentary - Maintained

Karakteristik berikutnya merupakan keadaan atau status saklar setelah aktuasi (interaksi fisik). Secara garis besar jenis saklar setelah interaksi fisik dibagi menjadi 2 karakteristik, yaitu:

  • Momentary Switch adalah saklar yang tetap aktif selama digerakkan atau diberikan interaksi fisik. Jika saklar tidak diberikan interaksi fisik maka saklar tetap dalam keadaan "normal" (biasanya off). Misal; saklar klakson, saklar starter, saklar lampu dim dan lain sebagainya. Namun penggunaan nama Momentary Switch biasanya digunakan untuk saklar yang belum teridentifikasi secara khusus atau saklar yang belum diberi nama khusus. Metode aktuasi saklar ini bisa saja ditekan, ditahan, di magnetisasi dan lain sebagainya.
  • Maintained Switch adalah saklar yang tetap berada pada satu status sampai digerakkan ke status yang lainnya. Saklar akan tetap pada suatu status hingga ditindaklanjuti untuk mengganti statusnya. Misal saklar lampu rumah; awalnya saklar pada posisi off kemudian diberikan interaksi fisik maka saklar akan berubah status menjadi on, dan saklar akan tetap pada posisi on hingga interaksi fisik yang sama diberikan pada saklar untuk mengubah statusnya ke posisi off. Penamaan maintained switch merupakan nama umum bagi saklar yang belum teridentifikasi atau memiliki nama sendiri, walau sangat jarang suatu saklar disebut maintained switch. Saklar jenis ini biasanya disebut toggle switch atau ON/OFF Switch. Makanya penamaan maintained switch sangat jarang didengar, berbeda dengan momentary switch yang terkadang masih disebutkan pada beberapa rangkaian kelistrikan.

Poles - Throws

Dalam bahasa Inggris pole diterjemahkan menjadi kutub dalam bahasa Indonesia, sedangkan throw bisa berarti lemparan namun terasa kurang tepat jika dalam bahasa Indonesia menggunakan istilah lemparan, akan terasa mendekati jika menggunakan pengertian gerakan. Sebuah saklar memiliki setidaknya dua terminal, satu terminal untuk arus listrik masuk, satu terminal untuk arus listrik keluar. Ini menjelaskan versi saklar yang paling sederhana. Namun di dalam aplikasinya sering ditemukan saklar memiliki lebih dari dua terminal. Jadi bagaimana semua terminal diidentifikasi cara kerjanya didalam saklar? Di sinilah menjadi penting untuk mengetahui berapa banyak kutub (pole) dan gerakan (throw) yang dimiliki suatu saklar.

Jumlah kutub (pole) pada saklar menentukan berapa banyak rangkaian yang dapat dikontrol. Saklar dengan satu kutub, hanya dapat mempengaruhi satu rangkaian tunggal. Saklar empat kutub dapat secara terpisah mengontrol empat rangkaian yang berbeda.

Jumlah throw saklar mendefinisikan berapa posisi masing-masing terminal saklar dapat dihubungkan ke rangkaian. Misalnya, jika sebuah saklar memiliki dua throw, setiap rangkaian (terminal) pada sakelar dapat dihubungkan ke salah satu dari dua terminal tersebut.

Mengetahui berapa banyak pole dan throw yang dimiliki saklar, dapat diklasifikasikan secara lebih spesifik. Terkadang ditemukan saklar yang didefiniskan sebagai "teminal tunggal, gerakan tunggal" maka dalam bahasa Inggris disebut "single pole, single throw".

Dibawah ini beberapa hal yang harus diperhatikan supaya tidak ada kesalahpahaman dalam mendefinisikan saklar:

  • Pole atau kutub bukanlah jumlah teminal saklar, namun lebih ke hubungan satu terminal dengan teminal lainnya. Artinya, ketika ditemukan saklar dengan 2 terminal (kecuali ada konstruksi internal khusus), maka saklar tersebut memiliki 1 pole. Sedangkah saklar dengan 3 terminal maka saklar tersebut mungkin memiliki 2 pole (kecuali ada konstruksi internal khusus).
  • Sedangkan throw dalam hal ini bukanlah mendefinisikan tentang metode aktuasi namun merujuk pada kejadian didalam saklar itu sendiri. Throw bukan tentang bagaimana cara mengaktifkan saklar, namun tentang terminal mana yang akan dihubungkan jika terjadi suatu gerakan saklar.

Untuk memudahkan pemahaman tentang klasifikasi yang didasarkan pada jumlah kutub (pole) dan jumlah gerakan (throw), maka kita sederhanakan dengan penggunaan singkatan atau notasi, sebagai berikut:

  • Notasi S adalah singkatan dari Single yang berarti tunggal.
  • Notasi D adalah singkatan dari Double yang berarti ganda (dan tidak didefinisikan dua).
  • Notasi P adalah singkatan dari Pole yang berarti kutub (dan tidak didefinisikan terminal).
  • Notasi T adalah singkatan dari Throw yang berarti gerakan yang terjadi didalam saklar.

1. SPST

Saklar SPST adalah saklar Single-Pole Single-Throw atau saklar kutub tunggal dan gerakan tunggal. Ini merupakan saklar yang paling sederhana. Hanya memiliki 2 terminal dimana 1 terminal digunakan untuk arus listrik masuk dan 1 terminal lagi untuk arus listrik keluar. Saklar ini memiliki gerakan tunggal didalamnya, ketika tidak diberikan aktuasi maka saklar dalam satu kondisi, dan ketika diberikan aktuasi akan berpindah pada satu kondisi lainnya. Ini adalah saklar yang umum digunakan dan sangat sederhana karena biasanya digunakan untuk mengontrol rangkaian tunggal.

Gambar kiri menunjukkan simbol saklar SPST dan gambar kanan bentuk saklar umum yang sering ditemukan. Saklar bentuk seperti ini dikenal dengan Rocker Switch - SPST

Saklar SPST tidak selalu memiliki 2 terminal, karena ada juga saklar SPST dengan konstruksi khusus memiliki 3 terminal, dimana salah satu terminal dihubungkan ke lampu pilot didalam saklar tersebut. Pada saat kondisi off lampu pilot pada tombol akan padam, namun saat dipindahkan pada kondisi on lampu pilot pada tombol akan menyala.

Gambar kiri menunjukkan simbol saklar SPST 3 terminal dan gambar kanan bentuk saklar yang ada pasaran, saklar ini disebut Rocker Switch - SPST Pilot Light. Walaupun terdiri dari 3 terminal namun hanya 2 terminal yang digunakan sebagai saklar, sedangkan terminal lain dihubungkan ke dalam lampu indikator yang ada didalam saklar.

2. SPDT

SPDT adalah saklar Single-Pole Double-Throw, yaitu saklar yang memiliki 3 terminal; satu terminal biasanya disebut terminal Common atau disingkat "COM" yang biasanya terletak dibagian tengan saklar dan dua terminal lainnya merupakan terminal yang saling bergantian untuk terhubung ke terminal common. SPDT sangat cocok digunakan untuk memilih di antara dua sumber daya listrik, saling berbagi sumber listrik secara bergantian, atau untuk keperluan lainnya.

Dalam keadaan darurat, saklar SPDT dapat digunakan sebagai saklar SPST, dengan mengabaikan salah satu terminal saklar tanpa dihubungkan ke rangkaian. Hati-hati dengan identifikasi terminal, jika ditemukan tiga terminal pada saklar bukan berarti saklar itu berjenis SPDT. Perhatikan salah satu terminal saklar, jika terminal saklar berwarna kuning atau berwarna berbeda dari 2 terminal lainnya, biasanya terminal dengan warna berbeda tersebut digunakan untuk terminal lampu indikator.

Gambar kiri menunjukkan simbol saklar SPDT 3 terminal dan gambar kanan bentuk saklar SPDT yang ada pasaran, saklar ini disebut Rocker Switch - SPDT. Walaupun terdiri dari 3 terminal namun hanya 2 terminal yang digunakan sebagai saklar, sedangkan terminal lain dihubungkan ke dalam lampu indikator yang ada didalam saklar.

3. DPST

Saklar DPST adalah saklar Double-Pole Single-Throw. Ini merupakan salah satu saklar yang cukup banyak ditemukan. Terdiri dari 4 terminal, dan memiliki satu gerakan untuk memindahkan kondisi saklar. Pada dasarnya, saklar DPST adalah dua saklar SPST yang digabungkan dalam satu wadah.

Gambar kiri menunjukkan simbol saklar DPST dan gambar kanan bentuk saklar umum yang sering ditemukan. Saklar 4 terminal bentuk seperti ini dikenal dengan Rocker Switch - DPST

4. DPDT

Saklar DPDT adalah saklar Double-Pole Double-Throw. Saklar yang terdiri dari 6 terminal dengan 2 gerakan untuk merubah kondisi saklar. Saklar DPDT pada dasarnya adalah saklar SPDT yang digabungkan dalam satu wadah. Memiliki prinsip kerja yang sama dengan saklar SPDT hanya saja terdiri dari 2 saklar SPDT. Jika saklar SPDT memiliki 3 terminal, maka saklar DPDT memiliki 6 terminal.

Gambar kiri menunjukkan simbol saklar DPDT dan gambar kanan bentuk saklar umum yang sering ditemukan. Saklar 6 terminal bentuk seperti ini dikenal dengan Rocker Switch - DPDT

5. XPYT

Saklar XPYT adalah saklar rumit yang terdiri dari X Pole dan Y Throw. Penggunaan notasi X dan Y merujuk pada jumlah yang banyak atau lebih dari 2. Ini merupakan saklar yang tidak terlalu umum digunakan, namun demikian tetap ada diluar sana, yang tentunya juga dengan bentuk yang aneh-aneh dan termasuk saklar yang sulit atau membingungkan untuk digunakan didalam rangkaian kelistrikan.

Dalam mendefinisikan saklar jenis ini memang agak sulit juga, misal; setelah dihitung jumlah terminalnya ada 12 terminal dan throw-nya ada 2 gerakan atau disebut DT. Karena DT maka jumlah 12 terminal tersebut harus di bagi 3 maka akan ditemukan bahwa jumlah pole-nya adalah 12/3 = 4 pole. Hasil identifikasi ini menunjukkan bahwa saklar tersebut adalah saklar 4PDT atau 4-Pole Double-Throw, ini didasarkan pada jumlah pole yang terdiri dari 4-pole dan jumlah gerakan untuk mengubah statusnya yang hanya terdiri dari 2-throw. Saklar 4PDT bisa digunakan untuk mengontrol 4 rangkaian kelistrikan secara terpisah.

Gambar kiri menunjukkan simbol saklar 4PDT dan gambar kanan bentuk saklar umum yang sering ditemukan. Saklar 12 terminal bentuk seperti ini dikenal dengan Toggle Switch - 4PDT

Normally Open - Normally Closed

Ketika saklar tidak menerima interaksi fisik, maka saklar disebut dalam status atau kondisi "normal". Tergantung pada bagaimana tombol saklar itu dibuat, dalam keadaan normal saklar bisa saja berada pada status atau kondisi terhubung (short-circuit) atau terputus (open-circuit). Ketika sebuah tombol terbuka (open-circuit) sampai menerima interaksi fisik, maka saklar tersebut dikatakan terbuka secara normal atau Normally-Open dan disingkat dengan notasi NO. Saat saklar NO menerima interaksi fisik, maka rangkaian akan tertutup (terhubung) dan arus listrik akan mengalir pada rangkaian, itulah sebabnya saklar jenis ini disebut juga saklar "Push-to-Make".

Sebaliknya, jika sebuah saklar dalam kondisi tertutup (terhubung) sebelum diberikan interaksi fisik, maka saklar ini disebut tertutup secara normal atau Normally-Closed dan disingkat dengan notasi NC. Karena saklar jenis ini justru memutuskan rangkaian kelistrikan pada saat diberi interaksi fisik maka saklar jenis ini disebut juga saklar "Push-to-Break".

Dari kedua jenis saklar diatas (NO atau NC), mungkin akan lebih sering menemukan saklar yang normalnya terbuka (memutuskan rangkaian kelistrikan) saat belum diberikan interaksi fisik pada tombol saklarnya.

Simbol NO, NC dan COM yang biasanya digunakan untuk mengidentifikasi terminal saklar

Penggunaan istilah NO atau Normally-Open dan NC atau Normally-Closed bukan untuk memberikan nama suatu saklar, namun lebih ke pernyataan status saklar tersebut, apakah kondisi normalnya itu menghubungkan rangkaian listrik atau kondisi normalnya memutuskan rangkaian listrik. Kondisi normal saklar adalah kondisi ketika saklar belum menerima interaksi fisik (belum ditekan, belum dijentikan, belum dimagnetisasi, dan lain sebagainya). Notasi NO, NC dan COM juga biasanya digunakan untuk mengidentifikasi terminal suatu saklar.


Penamaan Khusus

Klasifikasi saklar merupakan bahasan yang secara umum digunakan untuk mengidentifikasi saklar. Mengidentifikasi jumlah terminal pada saklar, terminal mana yang terhubung dan terputus, bagaimana cara memberikan aktuasi pada saklar, dan lain sebagainya. Selain itu, saklar juga memiliki penamaan khusus yang sebagian besar didasarkan pada klasifikasi diatas, walau sebagian tampak tidak berhubungan antara penamaan saklar dengan klasifikasi saklar. Dibawah ini beberapa jenis saklar yang secara umum tersedia dipasaran dan banyak digunakan pada aplikasi rangkaian kelistrikan, diantaranya:

1. Rocker Switch

Ini merupakan saklar yang paling mudah ditemukan diberbagai aplikasi rangkaian kelistrikan, baik di rumah, di dashboard mobil, perangkat elektronik dan lain sebagainya. Saklar ini diklasifikasikan sebagai Maintained Switch namun ada juga yang Momentary Switch, Pole-Throw yang beragam, NO NC yang mudah untuk diidentifikasi dan interaksi fisik yang mudah. Cukup dengan ditekan maka status saklar berubah, tekan lagi berubah lagi ke status sebelumnya.

Salah satu contoh Rocker Switch yang biasanya digunakan pada aplikasi kelistrikan

2. Push-Button Switch

Ini juga salah satu saklar yang sering ditemukan, terutama pada dashboard kendaraan. Push-button Switch termasuk saklar Momentary Switch, Single-Pole Single-Throw, Normally Open dan menggunaan aktuasi push hold atau tekan tahan agar saklar selalu dalam kondisi aktif. Jika tombol dilepas maka saklar akan kembali ke posisi normal (biasanya off).

Salah satu contoh Push-Button Switch yang biasanya digunakan pada dashboard kendaraan

3. Toggle Switch

Apa yang terbayang dibenak anda ketika melihat contoh saklar pada gambar dibawah ini?. Tembakkan Misil! atau Aktifkan NOS!. Saklar jenis ini memang sering digunakan pada beberapa aplikasi kelistrikan yang saklarnya memiliki pelindung, dan hanya bisa diaktifkan jika pelindungnya dibuka. Jika pelindungnya masih menutupi saklar, dapat dipastikan saklar masih dalam kondisi off.

Toggle Switch termasuk Maintained Switch, terkadang SPST atau DPST, NO-NC dan menggunakan jentikan untuk mengaktuasi saklar.

Salah satu contoh Toggle Switch yang biasanya digunakan pada aplikasi rangkaian kelistrikan

4. Rotary Switch

Rotary Switch adalah perangkat mekanis yang menghubungkan atau memutus hubungan rangkaian kelistrikan dengan menutup atau membuka kontak listrik saat poros diputar oleh interaksi manusia atau mekanis. Rotary Switch dipilih berdasarkan jumlah posisi, jumlah terminal, jenis pemasangan, konfigurasi kontak rangkaian, sudut gerak putar, jenis aktuator dan peringkat arus dan tegangan. Beberapa rotary switch dilengkapi titik henti yang dapat disesuaikan atau justru dapat berputar hingga satu putaran penuh.

Rotary Switch termasuk Maintained Switch, XPYT, NO-NC dan mengunakan aktuasi putar untuk menghubungkan atau memutuskan hubungan rangkaian kelistrikan. Ini termasuk saklar yang komplek dan cukup rumit untuk diaplikasikan pada rangkaian kelistrikan.

Salah satu contoh Rotary Switch yang biasanya digunakan pada aplikasi rangkaian kelistrikan

5. Magnetic Switch

Magnetic Switch atau saklar magnetik adalah saklar yang memutuskan dan menghubungkan rangkaian kelistrikan dengan cara membuat medan magnet untuk mengaktuasi kontak saklarnya. Magnetic Switch biasanya diaplikasikan ketika situasi didalam rangkaian kelistrikan terdapat elemen yang bergerak sehingga tidak mungkin untuk melakukan kontak langsung dengan sakelar, seperti di area yang mudah meledak, terendam dalam cairan, dan situasi dimana terjadi kontak saklar berulang yang secara mekanis akan mengakibatkan keausan terlalu cepat. Magnetic Switch digerakkan jika ada medan magnet yang cukup kuat, dan saklar kembali pada posisi normal ketika medang magnet menghilang. Saklar jenis ini tidak diaktifkan atau dinonaktifkan dengan interaksi fisik secara langsung, namun menggunakan medan magnet yang dapat diatur.

Salah satu contoh Magnetic Switch yang biasanya digunakan pada aplikasi kelistrikan kendaraan

6. Latching-Button Switch

Latching-Button Switch menggunakan metode aktuasi yang sama dengan Push-Button Switch hanya saja sifatnya bukan Momentary Switch tetapi Maintained Switch. Ketika tombol saklar ditekan maka kontak saklar akan terhubung dan terkunci. Untuk mengembalikan saklar pada kondisi normal maka harus ditekan lagi. Sehingga metode aktuasinya sering disebut push-release, ketika ditekan lepas maka saklar berubah pada kondisi tertentu dan ketika ditekan lepas lagi maka saklar akan kembali pada kondisi normal.

Salah satu contoh Latching-Button Switch yang biasanya ditemukan pada dashboard kendaraan

7. Slide Switch

Slide Switch pada dasarnya sama dengan Rocker Switch, hanya berbeda pada interkasi fisik yang diberikan. Slide Switch menggunakan aktuasi menggeser atau slide untuk menghubungkan dan atau memutuskan kontak saklar.

Slide Switch termasuk Maintained Switch, pada umumnya Double-Pole Single-Throw, NO-NC dan menggunakan aktuasi "slide" atau "geser" untuk mengubah kondisi saklar.

Slide Switch biasanya ditemukan pada perangkat elektronik yang ditempatkan sebagai saklar sumber daya dengan tujuan on atau off perangkat tersebut.

Salah satu contoh Slide Switch yang biasanya digunakan perangkat elektronik

8. Limit Switch

Limit Switch adalah saklar yang mencegah perjalanan suatu elemen atau benda baik secara mekanik atau elektrik agar tidak melewati titik yang telah ditentukan, dan secara mekanis atau elektrik dioperasikan oleh kondisi (gerakan atau panas) benda itu sendiri.

Limit Switch termasuk Momentary Switch karena harus diberikan interaksi fisik terus menerus untuk menghubungkan dan atau memutuskan kontak saklar. Pada umumnya Double-Pole Single-Throw, NO-NC dan menggunakan aktuasi "push-hold" atau "tekan-tahan" untuk mengubah kondisi saklar.

Saklar jenis ini biasanya digunakan untuk membatasi gerak putar motor agar tidak melebihi jarak tempuh yang telah dilakukan. Atau biasa ditemukan pada aplikasi kelistrikan yang membatasi panas.

Salah satu contoh Limit Switch yang biasanya digunakan pada mesin CNC

9. DIP Switch

DIP Switch lebih sering ditemukan pada rangkaian elektronik dibanding pada rangkaian kelistrikan umum. Jadi bagi pecinta elektronika tidak akan asing dengan saklar jenis ini. Pada dasarnya ini adalah sekumpulan Slide Switch yang digabungkan menjadi satu. Prinsip kerja dan klasifikasinya sama dengan Slide Switch, namun dari klasifikasi pole-throw termasuk XPYT.

Salah satu contoh DIP Switch yang biasanya digunakan perangkat elektronik

Aplikasi Saklar pada Otomotif

Dibawah ini beberapa aplikasi yang digunakan pada otomotif baik pada sepeda motor maupun pada kendaraan ringan. Namun tentu saja ini bukanlah patokan baku karena semakin berkembangnya dunia digital membuat saklar-saklar mekanis semakin tergeser posisinya dan digantikan oleh saklar-saklar digital.

Salah satu contoh penggunaan saklar pada sepeda motor Honda BeAT
Salah satu contoh penggunaan saklar pada mobil Daihatsu Xenia

1. Aplikasi Rocker Switch

Dibawah ini adalah penggunaan Rocker Switch pada otomotif baik pada mobil maupun sepeda motor, diantaranya:

  • Saklar lampu kepala (jauh-dekat) pada sepeda motor
  • Saklar power window pada mobil (Momentary Switch)
  • Saklar pengatur posisi kiri kanan spion

2. Aplikasi Push-Button Switch

Dibawah ini adalah penggunaan Push-Button Switch pada otomotif baik pada mobil maupun sepeda motor, diantaranya:

  • Saklar klakson
  • Saklar starter pada sepeda motor
  • Saklar pintu pada mobil
  • Saklar pedal/tuas rem

3. Aplikasi Toggle Switch

Dibawah ini adalah penggunaan Toggle Switch pada otomotif baik pada mobil maupun sepeda motor, diantaranya:

  • Saklar lampu sein (kiri-kanan) pada mobil
  • Saklar lampu kepala (jauh-dekat) pada mobil
  • Saklar wiper yang digunakan sesaat, biasanya ketika gerimis kecil

4. Aplikasi Rotary Switch

Dibawah ini adalah penggunaan Rotary Switch pada otomotif baik pada mobil maupun sepeda motor, diantaranya:

  • Ignition Switch
  • Saklar blower dan A/C (pendingin ruangan)
  • Saklar lampu depan (off-senja-lampu kepala)
  • Saklar wiper untuk mengatur tingkat kecepatan gerakan wiper

5. Aplikasi Magnetic Switch

Dibawah ini adalah penggunaan Magnetic Switch pada otomotif baik pada mobil maupun sepeda motor, diantaranya:

  • Relay (main relay, relay lampu dan sebagainya)
  • Starter Relay (yang biasa digunakan pada motor starter)

6. Aplikasi Latching-Button Switch

Dibawah ini adalah penggunaan Latching-Button Switch pada otomotif baik pada mobil maupun sepeda motor, diantaranya:

  • Saklar lampu hazard
  • Saklar "Engine Start" pada jenis mobil yang sudah "keyless" (tanpa anak kunci)
  • Saklar lampu kabut (Fog Light)

7. Aplikasi Slide Switch

Dibawah ini adalah penggunaan Slide Switch pada otomotif baik pada mobil maupun sepeda motor, diantaranya:

  • Saklar lampu depan (senja-jauh-dekat) pada sepeda motor
  • Saklar lampu sein (kiri-kanan) pada sepeda motor
  • Saklar lampu kabin pada mobil
  • Saklar kecepatan blower pendingin ruangan untuk tipe yang bukan rotary switch

Sedangkan saklar jenis lainnya jarang ditemukan pada otomotif. Walaupun saklar lain jarang ditemukan namun ada beberapa pabrikan kendaraan yang menggunakan jenis saklar selain seperti yang sudah disebutkan diatas.


Identifikasi Terminal Saklar

Beberapa informasi tentang wiring (pengkabelan) saklar untuk memudahkan pembuatan sirkuit kelistrikan sebenarnya tersedia pada tubuh saklar tersebut, namun ada juga yang tidak menyertakan informasi. Dibawah ini beberapa identifikasi terminal saklar pada saklar jenis Rocker Switch dan Toggle Switch. Kedua jenis ini dibuat sebagai contoh karena pada dasarnya hampir semua saklar memiliki prinsip kerja yang sama. Hanya saja ada perbedaan pada interaksi fisik untuk menggunakan saklar.


Contoh Identifikasi Terminal Rocker Switch

Contoh Identifikasi Terminal Toggle Switch

Contoh Identifikasi Terminal Toggle Switch

Daftar Pustaka


Pembaharuan Terakhir: 5 Desember 2020 20:31:06